Kue Hati
Mama dan papa memasak kue Natal di dapur.
“Papa dan Mama butuh bantuan?” tanya Andrea.
“Tentu. Andrea dapat menghias kue Natal,” ujar Papa.
Andrea menghias kue natal dengan gambar hati dengan ukuran berbeda. Mama menyajikan kue Natal sebagai hidangan penutup. Setelah mendapatkan irisan kue, mereka mengangkat sendoknya masing-masing. Sendok Andrea hanya bergerak mengelilingi piring kue. Sebuah hati besar tergambar di irisan kuenya.
“Engkau merisaukan sesuatu, Andrea,” tanya Papa sambil membaca raut wajah Andrea.
Semua meletakkan sendok di samping piring.
“Bolehkan Andrea menyerahkan irisan kue ini pada anak perempuan yang setiap hari mengais makanan di tempat sampah rumah kita?”
Ketiga kakaknya mengiris kue yang belum tersentuh sendok dan mendekatkannya ke piring Andrea.
“Engkau mungkin perlu kue kami juga,” kata kakak sulung Andrea.
“Siapa bersedia membantu mama memasak kue istimewa untuk pemulung di tempat sampah kita besok?”
Semua tangan teracung tinggi.
“Bolehkah Andrea menambahkan gambar hati sejumlah anggota keluarga kita pada kuenya?” pinta Andrea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar